Pengertian Elektro Surgery Unit (ESU)
Sunday, May 6, 2018
Add Comment
Elektrosurgery Unit (ESU) adalah suatu alat bedah dengan
memanfaatkan arus listrik frekuensi tinggi. Prinsip yang paling mendasar dari suatu ESU adalah mengalirkan arus
listrik melalui suatu jaringan. Pada penggunaan Elektrosurgery Unit, digunakan arus
listrik yang besar dengan frekwensi tinggi yang berguna untuk memaksimalkan
efek panas (termal) dan meredam terjadinya efek faradik dan efek ekrolitik,
oleh karena itu dipergunakan frekuensi diatas 300 KHz. Penggunaan arus listrik didalam pembedahan untuk
mengurangi pendarahan. Namun kerugiannya akan mengakibatkan terjadinya luka bakar , dan
memungkinkan sel-sel jaringan disekitarnya mati. Arus frekwensi tinggi yang
dihasilkan oleh rangkaian akan terjadi pada saat tombol elektroda aktif atau
foot switch ditekan, sehingga arus listrik frekwensi tinggi mengalir dari
elektroda aktif kejaringan tubuh dan tersalur menuju elektroda
netral.
Salah satu alat penunjang alat kesehatan adalah ESU (electro surgery
unit), yang digunakan pada saat tindakan pembedahan. Pada zaman dulu,
pembedahan dilakukan dengan cara biasa, yaitu dengan pisau bedah. Pembedahan
konvensional ini terkadang menyebabkan pasien banyak mengeluarkan darah. Dengan
menggunakan ESU, pendarahan yang terjadi pada saat tindakan pembedahan dapat
diminimalisir, karena pembuluh darah yang tebuka disekitar luka dapat langsung
menutup akibat pembakaran (Koagulasi).
Alat ini memiliki prinsip kerja merusak jaringan
tubuh tertentu dengan memanaskan jaringan tersebut. Panas didapat dengan
cara pemusatan arus listrik frekuensi tinggi pada jaringan tubuh tertentu
dengan menggunakan elektroda sebagai medianya. Adapun jangkauan frekuensi yang
biasa dipakai berkisar antara 500 kHz sampai dengan 2,5 MHz (Dibawah frekuensi tersebut, manusia akan tersetrum
layaknya tersetrum listrik dari PLN langsung).
Pengoperasian ESU dibagi menjadi 2 (dua) mode, yaitu bipolar dan
monopolar. Mode bipolar biasa digunakan pada bedah minor untuk proses koagulasi
(pembekuan). Sebuah elektroda berbentuk pinset digunakan untuk menjepit
jaringan yang tidak diinginkan, kemudian arus listrik frekuensi tinggi mengalir
dari ujung elektroda melewati jaringan tadi kemudian menuju ujung elektroda
yang lain. Pada mode monopolar digunakan dua elektroda terpisah, yaitu
elektroda aktif dan elektroda pasif/ netral dengan permukaan yang lebih luas
yang ditempatkan dekat dengan lokasi yang akan dibedah. Arus listrik akan
terpusat pada elektroda aktif dan elektroda netral didesain untuk
mendistribusikan arus listrik dengan tujuan mencegah kerusakan jaringan. Mode
monopolar lazimnya digunakan pada bedah mayor dengan metode pemotongan/ cutting.
Oleh karena itu, mode bipolar lebih banyak digunakan untuk melakukan pembedahan
minor.
Pada umumnya,
pesawat electrosurgery unit bisa menghasilkan berbagai bentuk
gelombang listrik. Perubahan dari bentuk gelombang tersebut akan menghasilkan
efek yang berbeda terhadap jaringan. Penggunaan suatu bentuk gelombang yang berkelanjutan menyebabkan
terjadinya penguapan atau pemotongan jaringan. Bentuk gelombang berkelanjutan menyebabkan
terjadinya pemanasan yang sangat cepat.
Dengan menggunakan suatu bentuk gelombang intermitten
(terpotong-potong) maka akan dihasilkan panas lebih.
Karena hal tersebut maka pada jaringan akan terjadi pengentalan atau
koagulasi. Bentuk gelombang campuran (blend 1, 2 dan 3) bukanlah
pencampuran dari gelombang berkelanjutan dan intermitten, melainkan modifikasi pada siklus tugas dari gelombang utama. Dari blend 1
sampai blend 3 siklus tugasnya semakin dikurangi. Semakin
rendah siklus tugasnya maka panas yang dihasilkan juga semakin berkurang. Pada blend 1 memiliki
efek pemanasan yang tinggi dengan efek hemostasis yang rendah. Sedangkan pada
Blend 3 memiliki efek pemanasan yang rendah dengan efek hemostasis tinggi.
Tubuh manusia
mempunyai suatu tahanan atau resistansi dari elemen-elemen di dalam tubuh yang
berbeda-beda, namun besarnya relatif sama dengan kadar air yang dikandung dari
masing-masing elemen: otot berkadar air 72%, hingga 75%, otak berkadar air
sekitar 68%, lemak 14%, semakin banyak kadar air yang dimiliki jaringan maka
semakin baik daya hantar listriknya. Apabila tahanan ini dialirkan arus
listrik, maka akan ada energi listrik yang hilang dan berubah menjadi panas.
Semakin besar arus listrik yang dihasilkan maka semakin besar pula panas yang
dihasilkan, serta makin besar juga efek perusakan pada jaringan tubuh
Dalam penggunaan pesawat ESU terdapat beberapa efek yang dapat
mempengaruhi jaringan-jaringan biologis pada tubuh yang diakibatkan karena
frekuensi tinggi. Dampak yang ditimbulkan dari frekuensi tinggi itu antara
lain :
1)
Efek Thermal
Efek Thermal yaitu terjadinya panas pada jaringan
tubuh yang disebabkan oleh aliran frekuensi tinggi yang masuk ke
dalam tubuh.
2)
Efek Faradik
Efek Faradik ini dapat timbul karena bila suatu otot
pada tubuh diberikan arus dengan frekuensi tertentu maka secara refleks otot
akan bergerak akibat rangsangan yang diterimanya. Untuk menghindari terjadinya
efek faradik itu maka frekuensi yang digunakan sekurang-kurangnya 300KHz.
3)
Efek Elektrolitik
Efek Elektrolitik adalah efek yang ditimbulkan karena
mengalirnya arus listrik di dalam jaringan biologis sehingga mengakibatkan
terjadinya pergerakan ion-ion dalam tubuh.
Cara Kerja
Power supply mendapat inputan dari jala – jala PLN, kemudian power
supply akan memberikan tegangan kesemua rangkaian, pada rangkaian osilator
sebagai pembangkit frekwensi dan akan diatur penggunaannya oleh rangkaian
kontrol yang kemudian akan masuk ke rangkaian modulator untuk dimodulasikan dan
akan dikuatkan oleh pre amp dan kemudian dikuatkan lagi oleh rangkaian power amp
yang akan menghasilkan frekwensi tinggi dan akan dikeluarkan melalui patient
plate (elektroda pasif). Sedangkan untuk arus dari supply yang masuk ke HF.
Cara Pengoperasian
1)
Sebelum menghidupkan ESU
bersihkan dari debu dan kotoran lainnya. Pastikan bahwa tidak ada barang apapun
diatas ESU terutama cairan.
2)
Pastikan bahwa semua
accessories dalam kondisi baik dan telah terpasang dengan baik.
3)
Masukkan kabel power ESU ke
stop kontak listrik di dinding.
Pastikan kabel power
telah tertancap dengan mantap di stop kontak, apabila stop kontak tidak ada
ground, hubungkan ESU dengan ground tambahan.
4)
Hidupkan ESU dengan menekan
saklar power.
5)
Atur dosis/daya yang diinginkan
dengan menekan tombol up/down, baik untuk cutting maupun coagulation. Lakukan
juga pemilihan efek yang diinginkan untuk cutting dan mode yang diinginkan
untuk coagulating, bila memang dibutuhkan.
6)
ESU siap untuk
digunakan, setelah netral elektroda terpasang ke pasien dengan baik.
7)
Rapikan kembali ESU beserta
semua accecories.
Cara Perawatan
1.
Cek Performa
- Test performa otomatis setelah switch power di on kan
- Cek output tegangan/arus HF
- Cek otomatis dari elektroda netral
2.
Pengecekan Keselamatan
- Pengecekan inscripsi dan instruksi manual
- Pengecekan secara visual dari unit dan aksessoris
dari kerusakan
- Pengecekan keselamatan listrik meliputi :
- Pemeriksaan
grounding
- Pemeriksaan
kebocoran
- Pengujian performa semua tombol dan lampu control
pada unit
- Pengecekan bagian penampil
- Pengecekan mode automatic start
3.
Pengecekan Keselamatan
- Pengukuran output saat mode operasi CUT
- Pengukuran output saat mode operasi COAGULATE
- Pengukuran kapasitas frekuensi tinggi pada
berbagai mode operasi
- Elektro Surgery Unit harus melalui pemeriksaan
paling tidak satu tahun sekali.
Troubleshooting
1. Ada tegangan HF pada sensor tegangan HF,
Kesalahan
:
- kesalahan
dalam generator HF ,
- mengganti
aksesoris
2. Tegangan keluaran HF terlalu
tinggi
Kesalahan:
- Kesalahan
dalam generator HF
3.
Modus unit power supply pasokan
tegangan tidak beralih selama aktivasi,
Kesalahan
:
- Kesalahan
dalam beralih modus power supply
4. Modus unit power supply pasokan
tegangan terlalu tinggi pada saat aktivasi ST Generator ,
Kesalahan
:
- Kesalahan
dalam beralih modus unit power supply
5. Kebocoran arus LF adalah >50
mA dan mengalir ke unit melalui elektroda netral
Kesalahan
:
- Periksa
posisi pasien ,apakah ada kontak dengan infus berdiri , atau sejenisnya
- Ada
peralatan yang rusak yang terhubung ke pasien
- Ada
pemerataan potensi dan grounding konduktor baik atau tidak
6. Selama fase aktivasi , penutup
keluaran fitur keselamatan laporan ON
Kesalahan: servise teknis
7. Selama fase aktivasi , penutup
keluaran fitur keselamatan laporan OFF
Kesalahan : servise teknis
8. Batas waktu kontinu maksimum
terlampaui
Kesalahan
:
- Batas
waktu monitor fitur keamanan umumnya hanya akan meningkat dengan indikasi yang
ketat dengan menggunakan program pengujian di set up
- Hanya
aktifkan unit yang diperlukan
DOWNLOAD FILENYA DISINI GAN
0 Response to "Pengertian Elektro Surgery Unit (ESU)"
Post a Comment