Magnetic Resonance Image (MRI)
Sunday, May 6, 2018
1 Comment
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
merupakan suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip
resonansi magnetic inti atom hidrogen. Untuk mengetahui lebih lanjut, Magnetic
Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan
diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang
tubuh / organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064
– 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom
hidrogen.
Dasar dari pencitraan resonansi magnetik (MRI-Magnetic Resonance Imaging) adalah fenomena resonansi magnetik dari inti benda. Resonansi magnetik sendiri adalah getaran inti atom (nukleon) karena adanya penyearahan momen magnetik inti dari bahan oleh medan magnetik luar dan rangsangan gelombang EM yang tepat dengan frekuensi gerak gasing inti tersebut.
Dasar dari pencitraan resonansi magnetik (MRI-Magnetic Resonance Imaging) adalah fenomena resonansi magnetik dari inti benda. Resonansi magnetik sendiri adalah getaran inti atom (nukleon) karena adanya penyearahan momen magnetik inti dari bahan oleh medan magnetik luar dan rangsangan gelombang EM yang tepat dengan frekuensi gerak gasing inti tersebut.
Inti atom Hidrogen yang ada pada
tubuh manusia (yang merupakan kandungan inti terbanyak dalam tubuh manusia)
berada pada posisi acak (random), ketika masuk ke dalam daerah medan magnet
yang cukup besar posisi inti atom ini akan menjadi sejajar dengan medan magnet
yang ada. Kemudian inti atom Hidrogen tadi dapat berpindah dari tingkat energi
rendah kepada tingkat energi tinggi jika mendapatkan energi yang tepat yang
disebut sebagai energi Larmor. Ketika terjadi perpindahan inti atom Hidrogen dari
tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi akan terjadi
pelepasan energi yang kemudian ini menjadi unsur dalam pembentukan citra atau
dikenal dengan istilah Free Induction Decay (FID).
Secara sederhana prinsip tadi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 1. Tingkatan Energi Sebuah Inti Atom
dengan Nomer Spin Quantum 3
Kemudian perilaku
atom Hidrogen lainnya ketika masuk kedalam daerah medan magnet yang cukup besar
adalah dia akan melakukan presisi ketika di dalam medan magnet tadi diberikan
lagi medan magnet pengganggu yang frekuensinya dapat diubah-ubah sehingga
dengan peristiwa tersebut dapat dihasilkan signal FID yang akan dirubah
kedalam bentuk pencitraan. Hal ini dapat dilihat pada gambar di sebelah ini
ini:
Secara ringkas, proses terbentuknya citra MRI
dapat digambarkan sebagai berikut: Bila tubuh pasien diposisikan dalam medan
magnet yang kuat, inti-inti hidrogen tubuh akan searah dan berotasi
mengelilingi arah/vektor medan magnet. Bila signal frekuensi radio dipancarkan
melalui tubuh, beberapa inti hidrogen akan menyerap energi dari frekuensi radio
tersebut dan mengubah arah, atau dengan kata lain mengadakan resonansi. Bila
signal frekuensi radio dihentikan pancarannya, inti-inti tersebut akan kembali
pada posisi semula, melepaskan energi yang telah diserap dan menimbulkan signal
yang ditangkap oleh antena dan kemudian diproses computer dalam bentuk
radiograf.
Dalam perkembangan dunia
kedokteran,terutama dalam bidang instrumentasinya MRI berkembang pesat dengan
bertambahnya kekuatan medan magnet yang dihasilkan, semakin tinggi kekuatan
teslanya semakin tinggi kemampuan yang akan dihasilkan baik dari sisi
pencitraan maupun dari sisi lain khususnya spektroskopi.
Beberapa faktor kelebihan yang
dimiliki oleh MRI adalah kemampuannya membuat potongan koronal, sagital, aksial
tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuai untuk
diagnostic jaringan lunak. Kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detail
tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi
jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.
Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari:
a. Sistem magnet yang berfungsi
membentuk medan magnet.
b. Sistem pencitraan berfungsi
membentuk citra yang terdiri dari 3 buah kumparan koil, yaitu :
1.
Gradien
koil X, untuk membuat citra potongan sagittal
2.
Gardien
koil Y, untuk membuat citra potongan koronal
3.
Gradien
koil Z untuk membuat citra potongan aksial
Bila
gradien koil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka terbentuk potongan oblik.
c. Sistem frekuensi radio berfungsi
membangkitkan dan memberikan radio frekuensi serta mendeteksi sinyal.
d. Sistem komputer berfungsi untuk
membangkitkan urutan pulsa, mengontrol semua komponen alat MRI dan menyimpan
memori beberapa citra. Sistem pencetakan citra, berfungsinya untuk mencetak
gambar pada film Rongent atau untuk menyimpan citra
Berikut ini contoh 3 potongan gambar
hasil MRI :
Sebagai inti dari MRI adalah magnet untuk
menghasilkan medan magnet statis. Berikut adalah 3 macam magnet yang sekarang
dipakai dalam sistem MRI:
1. Magnet tetap (Permanent Magnet/PM)
2. Magnet resistif (Resistive
Magnet/RM)
3. Magnet superkonduktif
(Superconductive Magnet/SCM)
Dua macam
pelindung (shield) sangat penting untuk MRI:
1.
MRI
dipengaruhi oleh noise radio
Gelombang
elektromagnet yang digunakan MRI mempunyai frekuensi yang sama dengan siaran
radio. Jika sistem MRI yang dipasang tanpa pelindung (shield), maka akan
terpengaruh noise radio serta mempengaruhi mutu gambar (image) yang dihasilkan.
Untuk menjamin mutu gambar, seluruh sistem ruang MRI harus diberi pelindung.
2. MRI
dipengaruhi bahan magnet (pengaruh luar terhadap sistem MRI).Jika ada suatu benda dari bahan magnet di sekeliling MRI, akan
mengganggu uniformity dari medan magnet yang menyebabkan mutu gambar menjadi
rendah. Pelindung magnet tidak diperlukan karena kasus ini tergantung pada
Kondisi sekeliling.
DOWNLOAD FILENYA DISINI GAN
G bisa di dowlond min
ReplyDelete