CARDIOTOCOGRAPHY
Thursday, May 3, 2018
Add Comment
PENGERTIAN
CARDIOTOCOGRAPHY adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur DJJ pada saat kontraksi maupun tidak. Jadi bila doppler hanya
menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat
perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat
perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang
sudah tidak baik.
Cara pengukuran CTG hampir sama dengan doppler hanya
pada CTG yang ditempelkan 2 alat yang satu untuk mendeteksi DJJ yang satu untuk
mendeteksi kontraksi, alat ini ditempelkan selama kurang lebih 10-15 menit
PROSEDUR
Pemeriksaan
CTG penting dilakukan pada setiap ibu hamil untuk pemantauan kondisi janin
terutama dalam keadaan:
-
Kehamilan
dengan komplikasi (darah tinggi, kencing manis, tiroid, penyakit infeksi
kronis, dll)
-
Kehamilan
dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Growth Retriction)
-
Oligohidramnion
(air ketuban sedikit sekali)
-
Polihidramnion
(air ketuban berlebih)
Pemeriksaan
CTG:
–
Sebaiknya
dilakukan 2 jam setelah makan.
–
Waktu
pemeriksaan selama 20 menit,
–
Selama
pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman dan tak menyakitkan ibu maupun bayi.
–
Bila
ditemukan kelainan maka pemantauan dilanjutkan dan dapat segera diberikan
pertolongan yang sesuai.
–
Konsultasi
langsung dengan dokter kandungan
Mekanisme
pengaturan DJJ : (normal 120-160dpm)
Simpatis,
yang bekerja pada miokardium, dimana dengan
obat (beta adrenergik) akan
merangsang /
meningkatkan kekuatan otot jantung, frekuensi
& curah jantung.
·
Baroreseptor, letaknya diarkus aorta dan sinus karotid, dimana saat tekanan
tinggi pd daerah tersebut, maka reseptor-reseptornya akan merang/ nvagus untuk
menurunkan kerja, frek dan cjantung
·
Kemoreseptor yang terletak di aorta dan badan karotid (bagian perifer) serta di
batang otak (sentral), dimana berf/ dalam pengaturan kadar CO2 dan O2 pd darah
dan cairan otak. Pd saat O2 turun dan CO2 naik, maka reseptor sentral akan mengakibatkan takhikardi
sehingga aliran darah bnyk dan O2 meningkat pada darah & cairan otak
· SSPusat,
berfungsi mengatur variabilitas DJJ. Pd keadaan tidur dimana aktivitas otak
tidak ada, maka variabilitas menurun.
· St hormonal, pada keadaan stress
(asfiksia) maka adrenal mengeluarkna epi&norepi untuk meningkatkan kerja,
frekuensi
dan cepat jantung.
Karakterisitik
DJJ :
Basa
fetal hearth rate, yakni baseline dan variabilitas disaat tidak ada gerakan dan
kontraksi ut.
· Reactivity, merupakan perubahan pola DJJ saat ada
gerakan dan kontraksi.
Baseline
Rate
Normal
120-160dpm, ada juga yang membuat 120-150 dpm. Takhikardi jika djj > 160dpm,
dan bradikardi jika djj < 120dpm.
Takhikardi
dapat terjadi pada keadaan : (Hipoksia janin (ringan / kronik), Kehamilan
preterm (<30 minggu), Infeksi ibu atau janin, Ibu febris atau gelisah, Ibu
hipertiroid, Takhiaritmia janin, Obat-obatan (mis. Atropin, Betamimetik.).
Variabilitas
DJJ
Suatu
gbrn osilasi yg tdk teratur yg tampak pd rekaman djj, dan merupakan hasil dr
interaksi antara s.simpatis (kardioakselerator) dg s.para (kardiodeselerator).
pd keadaan hipoksia variabilitas akan menurun sampai menghilang. Dibedakan atas
dua : variabilitas jangkla pendek dan jangka panjang. Jangka panjang dibedakan
lagi : normal (6-25dpm), berkurang (2-5dpm), menghilang (<2dpm) dan
saltatory (>25dpm).
Perubahan
periodik djj
Yaitu suatu
perubahan pola djj yg bihubungkan
dengan kontraksi & gerakan janin (akselerasi dan deselerasi).
Indikasi
CTG : Hipertensi, DMG, gerak janin kurang, riw. obstetri jelek, PRM, postterm,
oligohidramnion, polihidramnion, gamelli, iugr, ibu dg p’sakit penyerta,
kehamilan dg anemia.
Selama
Pemeriksaan CTG
CTG ini paling sering dilakukan secara
eksternal. Ini berarti bahwa peralatan yang digunakan untuk memonitor
jantung bayi ditempatkan pada perut (abdomen) dari ibu. Sabuk elastis
ditempatkan di sekitar perut ibu. Ini memiliki dua piring tranducer bulat
seukuran bola tenis yang melakukan kontak dengan kulit. Salah satu piring
tranducer ini mengukur detak jantung bayi. Yang lain menilai tekanan pada
perut, dan dengan cara ini mampu menunjukkan kapan setiap kontraksi terjadi dan
perkiraan seberapa kuat itu. Bidan dapat menaruh beberapa jelly pada kulit
untuk membantu mendapatkan sinyal yang kuat.
CTG tranducer akan terhubung ke mesin yang menafsirkan
sinyal yang datang. Denyut jantung bayi bisa didengar seperti pukulan atau
denyut suara dari yang mesin hasilkan. Dokter akan meminta
Anda untuk membuat gerakan-gerakan atau berganti posisi
tidursehingga bayi Anda bangun atau bereaksi.
Setelah melakukan langkah-langkah
ini, jika bayi Anda tidak merespons, maka pengujian
dapat dilakukan setelah satu jam atau lebih. Jika lagi hasilnya tidak
responsif, makadisarankan pemindaian USG selanjutnya
oleh dokter. Mesin CTG ini juga menampilkan printout cetakan yang
menunjukkan detak jantung bayi selama jangka waktu tertentu. Hal ini juga
menunjukkan bagaimana perubahan detak jantung dengan kontraksi.
Jika Anda melakukan pemeriksaan CTG sebelum Anda
melahirkan Anda mungkin akan diminta untuk menekan tombol pada mesin setiap
kali bayi bergerak. Pada saat ini Anda tidak akan mengalami kontraksi
apapun sehingga CTG hanya akan memonitor detak jantung bayi.
Cara Kerja CTG
CTG umumnya tampak berupa dua piringan kecil yang
ditempelkan ke permukaan perut menggunakan ikat pinggang elastis yang
dilingkarkan pada perut bumil. Satu piringan untuk mengukur denyut jantung
janin, sementara yang lain mengukur tekanan pada perut. Dengan begitu alat ini
mampu menunjukkan kapan saja bumil mengalami kontraksi dan tiap kontraksi dapat
diperkirakan kekuatannya.
Sebelum
CTG dipasang, akan dioleskan gel lebih dulu pada perut bumil agar sinyal dapat
tertangkap dengan baik. Sabuk ini kemudian dihubungkan pada mesin yang
menerjemahkan sinyal yang diterima oleh piringan.
Untuk mendeteksi denyut jantung janin, CTG menggunakan
gelombang suara. Berbeda dengan denyut jantung orang dewasa sekitar 60-100 kali
per menit, rata-rata denyut jantung janin dalam kandungan sekitar 110-160 kali
per menit. Jika denyut jantung terlalu rendah atau tinggi, bisa jadi ini
merupakan tanda adanya masalah pada janin.
CTG menggunakan gelombang suara
yang disebut ultrasound untuk mendeteksi detak jantung bayi. Ultrasound
adalah gelombang suara dengan frekuensi tinggi, Anda tidak dapat
mendengar, tetapi dapat dikirim keluar (dipancarkan) dan terdeteksi oleh receiver
pada mesin-mesin khusus.
Gelombang ultrasound menembus secara bebas melalui jaringan cairan dan lembut. Namun gelombang ultrasound memantul kembali sebagai 'gema' ketika pantulan lebih solid (padat) dari permukaan. Misalnya, gelombang ultrasound akan melakukan perjalanan bebas melalui darah dalam bilik jantung. Tapi, ketika memantul pada katup padat, banyak ultrasound melakukan gema kembali. Contoh lain adalah ketika gelombang ultrasound USG pada empedu di kandung empedu itu akan bergema kembali kuat jika mengenai pada batu empedu yang solid.
Gelombang ultrasound menembus secara bebas melalui jaringan cairan dan lembut. Namun gelombang ultrasound memantul kembali sebagai 'gema' ketika pantulan lebih solid (padat) dari permukaan. Misalnya, gelombang ultrasound akan melakukan perjalanan bebas melalui darah dalam bilik jantung. Tapi, ketika memantul pada katup padat, banyak ultrasound melakukan gema kembali. Contoh lain adalah ketika gelombang ultrasound USG pada empedu di kandung empedu itu akan bergema kembali kuat jika mengenai pada batu empedu yang solid.
Jadi, sebagai struktur yang
berbeda yang tidak bisa ditembus gelombang ultrasound
USG 'hits' di dalam tubuh, karena kepadatan yang berbeda, ia akan
mengirimkan kembali gema dari berbagai kekuatan.
Dalam pemantauan CTG, khusus
jenis gelombang ultrasound USG, yang disebut Doppler
digunakan. Jenis gelombang ultrasound USG digunakan untuk
mengukur struktur yang bergerak, sehingga berguna untuk memantau detak jantung.
Rekaman simultan dilakukan oleh dua
transduser terpisah yang memancarkangelombang ultrasound, tranducer US dan
TOCO, tranducer US berfungsi untuk pengukuran denyut jantung janin dan
tranducer tocodynamometer TOCO untuk kontraksi rahim, dengan mengukur
ketegangan dinding perut ibu – ukuran tidak langsung dari tekanan intrauterin,
yang kemudian direkam selama kurang lebih 20 – 30.
CARA PENGOPERASIAN
1. Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau
dipisahkan
2. Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik
3. Nyalakan centrifuge
4. Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
5. Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan
yang dimasukkan pada setiap tabung haruslah
sama ukurannya
6. Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk
meletakkan gelas tabung berisi larutan yang
akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara bersilang berlawanan. Namun
hal ini tidak perlu dilakukan jika semua lubang pada centrifuge terisi
penuh oleh tabung larutan yang akan dimurnikan.
7. Tutup kembali penutup centrifuge
8. Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula
kecepatan rotasi putaran (Rpm)
yang diinginkan
9. Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan
10. Setelah
pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan dalam tabung
yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara
berseling berlawanan pula.
DOWNLOAD FILENYA DISINI GAN
0 Response to "CARDIOTOCOGRAPHY"
Post a Comment