SPEKTROFOTOMETER
Saturday, December 30, 2017
Add Comment
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada
suatu objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut
akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.
Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu
- spektrofotometer
single-beam. Pada jenis ini, cahaya hanya melewati satu arah sehingga
nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.
- spektrofotometer
double-beam. pada jenis ini, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan
dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.
Pada dasarnya dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi
dua, di mana salah satu melewati blanko (disebut juga reference beam) dan yang
lainnya melewati larutan (disebut juga sample beam). Dari kedua jenis
spektrofotometer tersebut, spektrofotometer double-beam memiliki keunggulan
lebih dibanding single-beam, karena nilai absorbansi larutannya telah mengalami
pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko. Selain itu, pada single-beam,
ditemukan juga beberapa kelemahan seperti perubahan intensitas cahaya akibat
fluktuasi voltase.
Spektrofotometer merupakan suatu alat yang dilengkapi
dengan sumber cahaya (gelombang elektromagnetik), baik cahaya UV (ultra-violet)
atau pun cahaya nampak (visible). Alat ini dapat membaca dan mengukur kepekatan
warna dari sampel tertentu dengan panjang gelombang tertentu pula. Alat ini
digunakan untuk mengukur konsentrasi beberapa molekul seperti DNA/ RNA (UV
light, 260 nm), protein (UV, 280 nm), kultur sel bakteri, ragi/ yeast (Vis
light, 600 nm), dan lain-lain. Sinar UV digunakan untuk mengukur bahan
(larutan) yang terbaca dengan panjang gelombang di bawah 400 nano meter (nm).
Sedangkan visible light bisa digunakan untuk mengukur bahan dengan panjang
gelombang 400-700 nm. Penyerapan sinar UV dan sinar tampak oleh molekul,
melalui 3 proses yaitu penyerapan oleh transisi elektron ikatan dan elektron
anti ikatan, penyerapan oleh transisi elektron d dan f dari molekul kompleks,
dan penyerapan oleh perpindahan muatan.
Keuntungan
utama metode Spektrofotometer adalah bahwa metode ini memberikan cara sederhana
untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil. Selain itu, hasil yang
diperoleh cukup akurat, dimana angka yang terbaca langsung dicatat oleh
detector dan tercetak dalam bentuk angka digital ataupun grafik yang sudah
diregresikan Secara sederhana instrument spektrofotometeri yang disebut
spektrofotometer terdiri dari :
Sumber cahaya –
monokromatis – sel sampel – detector - read out
Fungsi dari masing-masing bagian tersebut adalah:
- Sumber
sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan
berbagai macam rentang panjang gelombang.
- Monokromator
berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang
berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis.
- Sel
sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel
- Detektor
berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya
menjadi arus listrik.
Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat
listrik yang berasal dari detector.
A.
PRINSIP KERJA
Prinsip
kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun
campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan
dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai
yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi
karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel.
Prisinp
kerja dari spektrofotometer dapat di gambarkan sebagai berikut :
Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk sinar
Visible (sinar tampak = 38 – 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra
Violet (180-380nm) pada video lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang
diinginkan/diperlukan. Kuvet, ada dua karena alat yang dipakai tipe double
beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu lagi untuk blanko. Detektor
atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi pengubahan data
sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader.
Yang harus dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya pada
saat menutup tenpat kuvet, karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah cahaya
yang diukur menjadi bertambah.
B.
CARA PENGOPERASIAN
1.
Buka plastik
pelindung alat dan nyalakan mesin dengan menekan tombol ‘power’ di bagian
belakang mesin (tombol di sebelah kiri bawah)
2.
Tunggu hingga
30 menit untuk memanaskan mesin sebelum dilakukan pengukuran sampel.
3.
Tekan tombol
A/T/C, pilih absorbance (A).
4.
Bersihkan cuvet
dengan aquades, tiriskan dengan tisu hingga bagian dalam cuvet tidak mengandung
aquades lagi.
5.
Ukur absorbansi
blanko dengan memasukkan larutan blanko ke dalam cuvet (volume minimal hingga ¾
dari tinggi cuvet).
6.
Bersihkan
bagian luar cuvet yang transparan dari debu dan bekas jari tangan.
7.
Masukkan cuvet
ke dalam cell holder pada sample chamber. Cuvet harus diletakkan hingga sampai
dasar cell.
8.
Tutup sample
chamber
9.
Tekan tombol
untuk mengatur blanko pada konsentrasi 0
10.
Pilih panjang
gelombang yang akan digunakan untuk mengukur sampel dengan menekan tombol
11.
Bersikan cuvet
seperti pada metode no. 4
12.
Siapkan sampel
yang akan diukur, pastikan sampel homogen sebelum memasukkan ke dalam cuvet.
13.
Masukkan sampel
ke dalam cuvet hingga volume minimal ¾ dari tinggi cuvet.
14.
Pastikan bagian
luar cuvet besih dari debu dan bekas jari tangan.
15.
Masukkan cuvet
ke dalam cell holder, tutup sample chamber
16.
Baca absorbance-nya
17.
Ambil sampel
dari cuvet, bersihkan, dan ganti dengan sampel baru.
18.
Jika pengukuran
semua sampel sudah selesai, matikan mesin, bersihkan cuvet dan tiriskan. Tutup
kembali mesin dengan plastik.
C.
CARA PERAWATAN
Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat :
1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung,
karena cahaya dari matahari akan dapat mengganggu pengukuran.
3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas
meja yang permanen.
4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.
D.
CARA PENANGANAN TROUBLESHOOTING
Penyebab kesalahan sistematik
yang sering terjadi dalam analisis menggunakan spektrofotometer adalah:
1. Serapan oleh pelarut
Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi
matrik selain komponen yang akan dianalisis.
2. Serapan oleh kuvet
Kuvet yang biasa digunakan adalah dari bahan gelas atau kuarsa.
Dibandingkan dengan kuvet dari bahan gelas, kuvet kuarsa memberikan kualitas
yang lebih baik, namun tentu saja harganya jauh lebih mahal. Serapan oleh kuvet
ini diatasi dengan penggunaan jenis, ukuran, dan bahan kuvet yang sama untuk
tempat blangko dan sampel.
3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah
atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai
dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan. (melalui pengenceran atau
pemekatan).
0 Response to "SPEKTROFOTOMETER"
Post a Comment